Di tengah urbanisasi Jakarta, ruang terbuka hijau semakin menyusut. Kondisi ini mendorong Siti Soraya Cassandra, atau Sandra, untuk mendirikan Kebun Kumara. Kebun ini menjadi oase di tengah kota yang sibuk.

Berawal dari lahan kecil, Kebun Kumara kini menjadi pusat edukasi lingkungan dan gaya hidup berkelanjutan. Sandra berhasil mengembangkan Kebun Kumara dan menginspirasi banyak orang untuk terhubung kembali dengan alam. Keberhasilan ini tak lepas dari pemanfaatan platform Meta, seperti Instagram dan WhatsApp.

“Berkebun itu seru dan berkelanjutan. Kebun Kumara mengajak masyarakat untuk menanam dan berkebun. Kita bisa membangun lingkungan yang lebih baik, mulai dari halaman sendiri,” kata Sandra.

Awal Mula Kebun Kumara

Pada tahun 2016, Sandra dan teman-temannya mendirikan Kebun Kumara. Mereka memiliki semangat untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan, terutama permakultur.

Kebun Kumara dimulai dari lahan kecil untuk eksperimen berkebun. Sandra dan koleganya ingin membuktikan bahwa berkebun bisa dilakukan di kota tanpa lahan luas.

Pada tahun 2017, Kebun Kumara mulai mengembangkan program untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Mereka bekerja sama dengan komunitas, perusahaan, dan institusi pendidikan untuk mendorong perilaku ramah lingkungan.

Salah satu inisiatif utama Kebun Kumara adalah program edukasi. Mereka mengadakan kelas dan lokakarya tentang berkebun, pembuatan kompos, dan pengelolaan sampah. Kebun Kumara juga menyediakan produk berkebun dan menawarkan jasa pembuatan serta perawatan kebun.

Memanfaatkan Platform Meta untuk Berkembang

Sandra menghadapi tantangan dalam membangun semangat berkebun di kalangan masyarakat urban. Ia juga kesulitan membuat program yang ramah anak-anak.

Misi Kebun Kumara adalah mengedukasi tentang berkebun sejak dini dan mendekatkan orang dengan budaya berkebun. Oleh karena itu, Kebun Kumara mencari cara efektif untuk menyebarkan edukasi tentang pentingnya berkebun dan keberlanjutan.

Sandra memanfaatkan platform Meta seperti Instagram. Kebun Kumara aktif menggunakan Instagram Reels dan Instagram Feed untuk membagikan konten edukatif dan inspiratif.

Kegiatan edukasi dan program mereka menjangkau masyarakat luas. Platform media sosial ini juga digunakan untuk berinteraksi dengan publik dan mengumpulkan orang dengan minat yang sama.

Kebun Kumara menggunakan storytelling untuk mengomunikasikan kegiatannya. Melalui Instagram Feed, mereka membuat carousel berisi konten edukasi dan tips berkebun.

Audiens di Instagram berkembang menjadi komunitas yang ingin tahu lebih banyak tentang gaya hidup berkelanjutan. Kebun Kumara menjaga kedekatan dengan menjalin hubungan personal melalui WhatsApp. WhatsApp Business digunakan untuk memudahkan masyarakat melihat katalog produk dan program kegiatan.

Berkat pemanfaatan platform Meta, Kebun Kumara dikenal lebih luas. Bahkan, Kebun Kumara pernah viral di Instagram setelah mengunggah konten lokakarya. Momen ini menarik orang dari berbagai daerah untuk berpartisipasi dalam program edukasi.

“Kami sering mendengar cerita dari teman-teman yang mencoba berkebun setelah melihat konten Kebun Kumara. Ada komunitas berkebun yang terinspirasi dari konten kami dan memulai inisiatif serupa di daerahnya. Cerita-cerita ini mendorong kami untuk membagikan lebih banyak konten edukatif. Perubahan nyata bisa dimulai dari satu konten sederhana di media sosial,” kata Sandra.

Dengan semangat memperluas gaya hidup ramah lingkungan melalui aksi nyata dan teknologi digital, Kebun Kumara terus tumbuh menjadi pelopor gerakan keberlanjutan, khususnya di perkotaan. Kisah Sandra dan Kebun Kumara menjadi inspirasi bahwa setiap kebun kecil bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat urban.

“Kami ingin menjadikan berkebun sebagai cara mudah untuk menciptakan hubungan yang lebih baik dengan alam, khususnya bagi keluarga di tengah kota,” ucap Sandra.

Kisah Sandra dan Kebun Kumara membuktikan bahwa platform Meta dapat menjadi wadah edukasi bernilai positif yang mampu menggerakkan masyarakat ke arah yang lebih baik, termasuk dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

Sandra berharap, melalui platform Meta, Kebun Kumara bisa menginspirasi lebih banyak individu untuk mulai berkebun demi menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi keberlanjutan lingkungan.